Makanan kurang sehat seperti junk food sudah sangat familiar di Indonesia. Selain mudah didapatkan, junk food juga memiliki rasa yang menggiurkan. Meskipun membahayakan, makanan kurang sehat ini banyak sekali penggemarnya.
Fakta Junk Food di Indonesia
Junk food sering kali disamakan dengan makanan cepat saji, meskipun tidak sepenuhnya benar. Dikatakan sebagai junk food jika makanan tersebut minim nutrisi, tinggi kalori, tinggi lemak, dan tinggi natrium, tetapi rendah serat. Dikarenakan makanan cepat saji ini sangat popular di Indonesia, tidak sedikit masyarakat menjadikan makanan ini sebagai sarapan. Makanan cepat saji yang paling digemari masyarakat Indonesia adalah gorengan.
Berdasarkan data dari databoks.com melalui survey 2022 terhadap 1000 responden, sebanyak 45,7% masyarakat Indonesia menyukai gorengan. Selain gorengan, masyarakat Indonesia juga menyukai mi instan dengan persentase 43,1%.
Kemudian, sebanyak 21,7% masyarakat Indonesia menyukai makanan cepat saji berupa roti, burger, dan pizza. Lalu, sebanyak 19,6% responden mengatakan menyukai makanan beku.
Alasan Makanan Kurang Sehat Diminati
Berikut beberapa fakta makanan kurang sehat (cepat saji) lebih diminati:
- Rasa
Makanan kurang sehat biasanya memiliki kandungan tinggi garam, gula, dan lemak. Sehingga meningkatkan cita rasa bagi penikmatnya.
- Mudah
Makanan cepat saji mudah untuk didapatkan dan cepat, sehingga cocok dengan gaya hidup yang sibuk.
- Terjangkau
Beberapa makanan cepat saji memiliki harga relatif murah, sehingga dapat dijangkau oleh banyak orang.
Dampak Makanan Cepat Saji
Walaupun banyak penggemarnya, makanan cepat saji dapat meningkatkan berbagai risiko kesehatan apalagi jika dikonsumsi terus menurus dan berlebihan. Makanan kategori ini memberikan dampak buruk pada kesehatan seperti obesitas, hipertensi, hingga sembelit.
Hal ini terjadi karena rendahnya kandungan serat di setiap makanan, rendah cairan karena mengandung tinggi lemak, gula, dan garam. Selain itu, junk food juga rendah nutrisi penting seperti vitamin, mineral, dan antioksidan.
Konsumsi junk food secara berlebihan dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota pada usus. Mikrobiota sendiri adalah komunitas bakteri baik yang hidup dalam usus untuk meningkatkan kesehatan pencernaan.
Untuk mengurangi risiko sembelit, penting untuk mengurangi konsumsi junk food dan menggantinya dengan makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan.
Jika tidak selalu sempat untuk menyiapkan makanan kaya serat, lengkapi dengan suplemen tinggi serat. Suplemen dengan izin BPOM sebagai suplemen kesehatan dipastikan memiliki kandungan yang bermanfaat tingkatkan kesehatan.
Suplemen tinggi serat FibreFirst mengandung sayur dan buah asli, menggunakan pemanis alami dari stevia, dan rendah kalori. Suplemen FibreFirst tidak menimbulkan rasa mulas melilit, sehingga aman untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain itu, pastikan untuk minum cukup air setiap hari, tetap aktif secara fisik, dan menjaga keseimbangan nutrisi dalam makanan.